Pengetahuan awal kalau ada karyawan keluar tinggal rekrut karyawan lagi, mudah, ternyata ada hal lain yang baru saya ketahui yaitu ada hal lain yang menjadi pertimbangan manajemen.
Jika karyawan keluar karena tidak melakukan kesalahan, tapi karena ada alasan pribadinya yang membuat keluar dari perusahaan seperti misalnya usaha sampingannya sudah mulai berkembang, ini menjadi pertimbangan manajemen, dari sudut pandang saya adalah berkaitan dengan manajemen SDM, jika SDM diperusahaan karyawan loyal ini sebuah keberhasilan, namun jika ada karyawan yang keluar masuk ini bisa jadi sebuah manajemen SDM yang gagal.
Anggap saja permasalahan SDM tinggal rekrut, apabila internal perusahaan / manajemen tidak bisa membuat karyawannya loyal kemudian mengajukan diri berhenti, ini yang perlu dievaluasi adalah manajemennya, karena pandangan umum bisa mengartikan ada ketidakberesan di internal manajemen, selain itu jika karyawan baru yang menjadi persoalan baru adalah masa penyesuaian, yang bisa menghambat keberlangsungan perusahaan.
Meski bisa jadi tidak berlaku untuk semua posisi, misalnya saja posisi cleaning service mungkin tidak begitu menjadi kendala, jika ada pergantian. Yang menjadi pertimbangan adalah posisi keuangan, ini jika ada pergantian membutuhkan waktu masa transisi untuk penyesuaian, harus ada audit dulu, kemudian apakah karyawan baru sudah bisa menyesuaikan.
Jadi ada karyawan keluar baiknya jika posisi penting menjadi pertimbangan sampai menemukan pengganti yang tepat, ternyata tidak mudah tinggal rekruitmen tetapi bisa jadi menjadi catatan manajemen apabila terjadi keluar masuk karyawan, karyawan sudah bertanggungjawab dalam pekerjaannya, tidak melakukan pelanggaran, tetapi mengajukan berhenti.
Ternyata dalam hal manajemen SDM keloyalan karyawan juga menjadi indikator kesuksesan dalam mengelola organisasi atau perusahaan.
Sebuah sharing catatan hasil ngobrol dengan teman yang mau keluar dari tempat kerjanya, dapat saya simpulkan menurut saya ini ilmu tentang bagaimana memanajemen SDM.
Advertisement
