Maaf Judulnya kaya praktisi saja ya, saya bukan seorang narasumber ahli maka dari itu lingkupnya saya persempit lingkup blogger sebagaimana bukti saya seorang blogger yaitu sebagai admin nulislagi.com. he..he...menulis dari apa yang saya rasakan.
"Dampak Informasi Virus Corona Bagi Blogger" ingin mengulas, lumayan jenuh juga, di medsos facebook, twitter, whatsapp, nge hits banget sharing membahas info virus corona dan pencegahan virus corona.
Bagus sih, wujud peduli perhatian kepada sesama, ikut mensosialisasikan pencegahan, tapi kenyataannya tidak semua memiliki jalan pikirannya yang sama, memperhatikan di medsos, ada yang menanggapi berlebihan ada yang biasa saja, seperti misalnya.
1. Setelah mendengar informasi virus corona, menjadi ketakutan, kemudian mempengaruhi pikirannya, jadi tidak nyaman, merasa was-was dan sebagainya, kemudian sibuk mencari masker, dan masker dipasaran mulai langka, bertambahlah kepanikan.
2. Kemudian tipikal berikutnya orang menanggapinya setelah mendengarkan informasi tentang virus corona, kemudian mengetahui cara pencegahannya, tanggap dengan kesadarannya sendiri menyesuaikan pola hidupnya dengan mejaga pola makan dan pola hidup bersih.
Lalu apa gus ? Dampak Informasi Virus Corona Bagi Blogger
Kalau ditulis dalam cerita pendek seperti ini "nyalain komputer, mau ngeblog, buat konten, hp disebelah berbunyi notif masuk, pesan whatsapp isinya himbauan pencegahan corona, dibaca dong ya, kemudian penasaran informasi lebih lengkap, buka facebook ada kasus-kasus orang yang terkena virus corona dalam bentuk video, jadi nonton dong ya, tak berasa sudah satu jam scroll terus facebook, setelah berhenti mata sudah lelah mood turun untuk buat artikel, mungkin karena pikiran terpengaruh virus corona yang mengkhawatirkan.
Akhirnya tidak jadi membuat artikel, blognya lama tidak diisi artikel, sibuk baca-baca perkembangan virus corona. pikiran belum siap membuat artikel seperti biasanya.
Membuat artikel adalah salah satu kegiatan produktif, ketika berhenti membuat artikel berarti produktivitas berhenti, bagi yang sama profesi blogger tahulah, produktivitas di blog mempengaruhi penghasilan dari blog, jadi bagi yang belum tahu atau awam, ijin menjelaskan blog itu bisa memberikan penghasilan jika trafik tinggi, karena blognya jarang update artikel baru, trafik jadi turun, penghasilan pun ikut turun. itu singkatnya, lebih detailnya baca disini Rezeki Jadi Blogger
Tahu sendirikan kalau penghasilan turun, ekonomi keluarga goyah, muncul masalah-masalah baru.
Cerita pendek diatas, bukan kisah saya ya, kalau saya Alhamduilillah baik-baik saja, itu hanya berimajinasi saja. hanya sebuah cara menjelaskan saja.
Dan ternyata tidak hanya seorang blogger saja, saya dengar cerita dari saudara dikota besar, kalau di mall besar, berubah restorannya jadi sepi, karena orang berpikir untuk keluar rumah akibat informasi virus corona. ( ini bukan informasi resmi jangan langsung dipercaya), belum bisa dibenarkan (hati-hati hoax) tetapi dipikir secara logika saya, bisa saja karena kondisi dalam pikirannya dianggap virus corona mencekam takut menular, sementara mengurangi aktivitas diluar termasuk makan di restoran, jalan-jalan ke mall.
Virus Corona Persamaannya dengan Virus Cinta !!!
Yang saya maksudkan ketika orang sedang jatuh cinta terkena virus cinta (bahasa kiasan) ada yang lupa cari nafkah, akhirnya di tinggal pasangannya karena pasangnya tidak terima hanya makan cinta, butuh duit juga, akhirnya ditinggal pasangannya, stres, pikiran, jadi sakit dan the end.
Kemudian ada orang yang jatuh cinta, tetapi tetap tidak lupa dengan kewajibannya mencari nafkah, karena duit ada kebutuhan untuk menjaga kesehatan beli makanan sehat terpenuhi, InsyaAllah Aman-aman saja.
Begitu juga dengan dampak virus corona dalam skala besar, perlu diantisipasi juga, jangan sampai ekonomi terpuruk akibat dampak virus corona, tetap tenang ikuti langkah-langkah pencegahan tetap beraktivitas seperti biasa, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dijelaskan dengan cerita pendek, anda bos besar punya restoran di mall, memiliki karyawan 10, ketika pengunjung mall sepi karena viral takut tertular virus corona, yang makan direstoran sepi, pemasukan turun, tidak bisa bayar gaji karyawan, karyawan tidak bisa bayar sekolah anaknya dan seterusnya keterpurukan sampai bawah.
Lalu bagaimana menanggapinya, Sama seperti yang di KIE corona dibuat Pemerintah (Kemenkes) dan PMI "waspada dan tetap tenang", jangan teruskan informasi-informasi yang justru menjadikan penerima informasi takut, cemas dan sejenisnya.
Jangan lupa tetap produktif...ayok ngeblog lagi.. Semangat !!!
"Dampak Informasi Virus Corona Bagi Blogger" ingin mengulas, lumayan jenuh juga, di medsos facebook, twitter, whatsapp, nge hits banget sharing membahas info virus corona dan pencegahan virus corona.
Bagus sih, wujud peduli perhatian kepada sesama, ikut mensosialisasikan pencegahan, tapi kenyataannya tidak semua memiliki jalan pikirannya yang sama, memperhatikan di medsos, ada yang menanggapi berlebihan ada yang biasa saja, seperti misalnya.
1. Setelah mendengar informasi virus corona, menjadi ketakutan, kemudian mempengaruhi pikirannya, jadi tidak nyaman, merasa was-was dan sebagainya, kemudian sibuk mencari masker, dan masker dipasaran mulai langka, bertambahlah kepanikan.
2. Kemudian tipikal berikutnya orang menanggapinya setelah mendengarkan informasi tentang virus corona, kemudian mengetahui cara pencegahannya, tanggap dengan kesadarannya sendiri menyesuaikan pola hidupnya dengan mejaga pola makan dan pola hidup bersih.
Lalu apa gus ? Dampak Informasi Virus Corona Bagi Blogger
Kalau ditulis dalam cerita pendek seperti ini "nyalain komputer, mau ngeblog, buat konten, hp disebelah berbunyi notif masuk, pesan whatsapp isinya himbauan pencegahan corona, dibaca dong ya, kemudian penasaran informasi lebih lengkap, buka facebook ada kasus-kasus orang yang terkena virus corona dalam bentuk video, jadi nonton dong ya, tak berasa sudah satu jam scroll terus facebook, setelah berhenti mata sudah lelah mood turun untuk buat artikel, mungkin karena pikiran terpengaruh virus corona yang mengkhawatirkan.
Akhirnya tidak jadi membuat artikel, blognya lama tidak diisi artikel, sibuk baca-baca perkembangan virus corona. pikiran belum siap membuat artikel seperti biasanya.
Membuat artikel adalah salah satu kegiatan produktif, ketika berhenti membuat artikel berarti produktivitas berhenti, bagi yang sama profesi blogger tahulah, produktivitas di blog mempengaruhi penghasilan dari blog, jadi bagi yang belum tahu atau awam, ijin menjelaskan blog itu bisa memberikan penghasilan jika trafik tinggi, karena blognya jarang update artikel baru, trafik jadi turun, penghasilan pun ikut turun. itu singkatnya, lebih detailnya baca disini Rezeki Jadi Blogger
Tahu sendirikan kalau penghasilan turun, ekonomi keluarga goyah, muncul masalah-masalah baru.
Cerita pendek diatas, bukan kisah saya ya, kalau saya Alhamduilillah baik-baik saja, itu hanya berimajinasi saja. hanya sebuah cara menjelaskan saja.
Dan ternyata tidak hanya seorang blogger saja, saya dengar cerita dari saudara dikota besar, kalau di mall besar, berubah restorannya jadi sepi, karena orang berpikir untuk keluar rumah akibat informasi virus corona. ( ini bukan informasi resmi jangan langsung dipercaya), belum bisa dibenarkan (hati-hati hoax) tetapi dipikir secara logika saya, bisa saja karena kondisi dalam pikirannya dianggap virus corona mencekam takut menular, sementara mengurangi aktivitas diluar termasuk makan di restoran, jalan-jalan ke mall.
Virus Corona Persamaannya dengan Virus Cinta !!!
Yang saya maksudkan ketika orang sedang jatuh cinta terkena virus cinta (bahasa kiasan) ada yang lupa cari nafkah, akhirnya di tinggal pasangannya karena pasangnya tidak terima hanya makan cinta, butuh duit juga, akhirnya ditinggal pasangannya, stres, pikiran, jadi sakit dan the end.
Kemudian ada orang yang jatuh cinta, tetapi tetap tidak lupa dengan kewajibannya mencari nafkah, karena duit ada kebutuhan untuk menjaga kesehatan beli makanan sehat terpenuhi, InsyaAllah Aman-aman saja.
Begitu juga dengan dampak virus corona dalam skala besar, perlu diantisipasi juga, jangan sampai ekonomi terpuruk akibat dampak virus corona, tetap tenang ikuti langkah-langkah pencegahan tetap beraktivitas seperti biasa, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dijelaskan dengan cerita pendek, anda bos besar punya restoran di mall, memiliki karyawan 10, ketika pengunjung mall sepi karena viral takut tertular virus corona, yang makan direstoran sepi, pemasukan turun, tidak bisa bayar gaji karyawan, karyawan tidak bisa bayar sekolah anaknya dan seterusnya keterpurukan sampai bawah.
Lalu bagaimana menanggapinya, Sama seperti yang di KIE corona dibuat Pemerintah (Kemenkes) dan PMI "waspada dan tetap tenang", jangan teruskan informasi-informasi yang justru menjadikan penerima informasi takut, cemas dan sejenisnya.
Jangan lupa tetap produktif...ayok ngeblog lagi.. Semangat !!!
Advertisement